A. Dasar Teori
1. Pengertian Dasar Sistem AC (Air Conditioner)
Secara umum
pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu
rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di
sekitar mesin pendingin tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah
suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh
kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di
sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa
berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa
kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga
bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa
tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin
meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin.
2. Bagian AC (Air Conditioner) dan Fungsinya
a.
Compressor
(komfersi)
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
b.
Recervoir
Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan
ke compressor.
c.
Condensor
(penguapan)
Berfungsi untuk
tempat pembuangan temperatur panas
d.
Evaporator
(pengembunan)
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
e.
Filter Dryer
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f.
Motor Fan Dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya
sirkulasi udara.
C. Prinsip Kerja Sistem AC (Air Conditioner)
Gambar. Prinsip kerja Air Conditioner (AC) |
B. DIAGNOSA SEDERHANA SISTEM AC
Diagnosa kerusakan sistem AC dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut:
A. Pemeriksaan
Secara Visual dan Aural
Cara pemeriksaan secara visual dan aural adalah dengan
indra penglihatan, pendengaran dan penciuman.
Data-data yang dapat diperiksa antara lain :
1. Apakah sabuk/tali
kipas longgar?
Jika
sabuk/tali kipas longgar atau akan longgar sehingga mengakibatkan usang dan
menimbulkan suara.
2. Jumlah udara yang
ditiupkan tidak mencukupi.
Periksa
adanya kotoran atau sumbatan di filter udara.
3. Suara bising dekat
kompresor
Periksa
pemasangan baut kom-presor dan bracket.
4. Suara bising di
dalam kompresor
Suara
bising bisa disebabkan adanya kerusakan di komponen internal.
5. Sirip kondensor
penuh dengan debu dan kotoran.
Jika
sirip kondensor dipenuhi debu dan kotoran, efisiensi pendinginan kondensor bisa
menurun drastis. Cuci semua kotoran dan debu dari kondensor.
6. Oli mengotori
penghubung atau sambungan sistem pendingin
Adanya
noda oli pada sambungan atau hubungan mengindikasikan adanya kebocoran
pendingin di tempat itu. Jika ditemukan noda oli, komponen harus di kencang-kan
kembali atau diganti untuk mencegah kebocoran gas.
7. Suara bising di
dekat blower
Putar
motor blower ke LO, MED, dan HI. Jika suara tidak normal terdengar atau rotasi
motor tidak tepat, ganti motor blower. Benda asing yang terjebak di blower juga
mengakibatkan suara bising dan pengencangan motor yang tidak tepat
mengakibatkan perputaran yang tidak tepat. Jadi, periksa hal itu sebelum
mengganti motor blower.
8. Pemeriksaan
kuantitas pendingin melalui sight-glass
Jika
jumlah gelembung banyak terlihat lewat sight-glass, pendingin akan tidak
mencukupi, jadi isi kembali sampai cukup. Bersamaan periksa juga noda oli,
seperti yang digambarkan sebelumnya, untuk memastikan tidak ada kebocoran
pendingin. Jika gelembung tidak bisa terlihat lewat sight-glass, bahkan pada
saat kondensor didinginkan dengan mengucurkan air, masih terdapat banyak
pendingin di sistem, putuskan pengisian pendingin sampai tinggal jumlah yang
sesuai.
Pemeriksaan sistem AC dapat dilakukan
dengan menggukana alat bantu manometer tekanan rendah dan tekanan
tinggi.Pentingnya pemeriksaan tekanan pada sistem AC, dengan memeriksa tekanan
zat pendingin (refregerant) saat pengatur udara bekerja dan membuat anda bisa
memeriksa daerah gangguan atau penyebabnya. Ini penting untuk menegaskan nilai
kerugian yang tepat dan mendiag-nosis gangguan.Pasang manometer gauge manometer
biru untuk tekanan rendah, dan menometer merah untuk tekanan tinggi, dengan
penunjukan manometer kita dapat menyimpulkan gangguan yang terjadi :
b.1.
Kondisi Normal
Bila putaran mesin pendingin berjalan
normal, nilai ukuran tekanan menunjukkan sebagai berikut :
• Sisi tekanan rendah
: 0.15 sampai 0.25 MPa (1.5 sampai 2.5 kgf/cm²)
• Sisi tekanan tinggi
: 1.37 sampai 1.57 MPa (14 sampai 16 kgf/cm²)
b.2.
Jumlah zat
pendingin (refregerant) tidak cukup.
Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi,
bila zat pendingin (refregerant) tidak cukup, ukuran tekanan untuk kedua sisi,
sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi akan menunjukkan lebih rendah dari
nilai normal yang seharusnya.
- Gejala
• Tekanan di
kedua sisi menjadi rendah , yakni sisi tekanan rendah maupun tinggi.
• Gelembung bisa
dilihat dari gelas periksa.
•
Pendinginan tidak cukup
- Penyebab
•
Volume zat pendingin (refregerant) rendah
•
Gas bocor
-Cara memperbaiki
• Periksa
kebocoran gas dan perbaiki.
•
Isi kembali zat pendingin (refregerant)
b.3.
Zat pendingin (refregerant) berlebihan atau pendinginan tidak cukup.
Bila zat
pendingin (refregerant) berlebihan atau pendinginan di kondensor tidak cukup
dingin, ukuran tekanan pada kedua sisi, sisi tekanan rendah maupun tinggi
menjadi lebih tinggi dari nilai normal yang seharusnya.
- Gejala
• Tekanan menjadi
tinggi di kedua sisi, sisi tekanan rendah maupun tinggi.
• Gelembung tidak
terlihat pada kaca periksa , meski pada putaran mesin rendah.
•
Pendinginan tidak cukup.
- Penyebab
•
Zat pendingin (refregerant) berlebihan.
•
Kondensor pendinginan lemah.
- Cara memperbaiki
•
Sesuaikan volume zat pendingin (refregerant).
•
Bersihkan kondensor.
• Periksa
sistem pendingin kendaraan (electric fan, engine coolant dll.)
b.4. Kelembaban
dalam siklus zat pendingin (refregerant)
Bila kelembaban masuk kedalam sistem
sirkulasi zat
pendingin (refregerant), ukuran tekanan terlihat normal ,saat pengatur udara
mulai bekerja. Setelah beberapa lama, sisi tekanan rendah secara
pelan-pelan menunjukkan kevakuman. Setalah beberapa menit, ukuran tekanan pulih
kembali ke tekanan normal, hal ini akan terjadi berulang-ulang. Gejala ini
terjadi bila kelembaban menyebabkan
refregerantmembeku dan meleleh di dekat katup ekspansi.
- Gejala
• Normal pada saat pengatur udara mulai bekerja. Setelah
beberapa lama sisi tekanan rendah perlahan-lahan menunjukkan kevakuman.
- Penyebab
• Adanya kelembaban (uap air) di dalam
sistem
- Cara memperbaiki
• Ganti filter/dryer.
• Ganti dengan tuntas refrigerant. Penggantian ini
membuat kelembaban hilang dari sirkulasi
sistem.
b.5.
Kerusakan Pada Kompressor
Bila terjadi kerusakan dalam
kompresor, ukuran tekanan pada sisi tekanan rendah menjadi lebih tinggi dari
nilai normal. Ukuran tekanan pada sisi tekanan tinggi menjadi lebih
rendah dari nilai normalnya.
- Gejala
• Sisi tekanan
rendah menjadi tinggi, sisi tekanan tinggi menjadi rendah.
• Mematikan dengan segera penyejuk udara akan mengembalikan
sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah pada tekanan yang sama.
• Unit
kompresor tidak panas disentuh.
• Pendinginan
tidak cukup.
- Penyebab
• Kompresor
rusak.
- Cara memperbaiki
• Periksa dan
perbaiki kompresor
b.6.
Penyumbatan di dalam siklus zat pendingin (refregerant)
Bila zat pendingin (refregerant)
gagal bersirkulasi (karena ada sumbatan di jalur sistem sirkulasinya) ukuran tekanan pada sisi tekanan
rendah menunjukkan kevakuman. Ukuran tekanan pada sisi tekanan tinggi menjadi lebih
rendah dari nilai normal.
- Gejala
• Pada kasus
sumbatan yang total, sisi tekanan rendah seketika akan menujukkan
kevakuman. ( Tidak dingin sama sekali).
• Pada keadaan
ada kecenderungan tersumbat, sisi tekanan rendah perlahan-lahan menunjukkan kevakuman tekanan. (Pendinginan tergantung derajat
ketersumbatannya).
• Temperatur
berbeda terjadi sebelum dan sesudah wilayah tersumbat.
- Penyebab
• Debu atau kelembaban
yang membeku menyumbat katup ekspansi,
atau menyumbat
saluran saluran yang lain sehingga menghalangi sirkulasi zat pendingin.
- Cara memperbaiki
• Klarifikasi
penyebab tersumbatnya. ganti komponen yang menyebabkan tersumbat.
• Lakukan dengan cermat pembersihan dalam jalur sirkulasi zat
pendingin (refregerant).
b.7.
Udara dalam
siklus zat pendingin (refregerant)
Bila ada udara masuk ke jalur
siklus zat pendingin (refregerant), ukuran tekanan pada kedua sisi tekanan
rendah maupun sisi tekanan tinggi menjadi lebih tinggi dari ukuran normalnya.
- Gejala
• Tekanan menjadi tinggi di kedua sisi tekanan rendah
maupun sisi tekanan tinggi.
• Pendinginan
berkurang secara proporsional dengan penambahan tekanan pada sisi tekanan
rendah.
• Bila volume
refrigerant sudah pas, aliran gelembung udara di gelas periksa menjadi sama
ketika dijalankan dalam keadaan normal.
- Penyebab
•
Adanya udara di dalam sistem udara.
- Cara memperbaiki
•
Ganti zat pendingin (refregerant).
•
Lakukan pembersihan dengan cermat pada jalur sirkulasi zat
pendingin (refregerant)
b.8.
Expansion valve terbuka berlebihan
Bila katup
ekspansi terbuka terlalu lebar, ukutran
tekanan pada sisi tekanan rendah menjadi lebih tinggi dari ukuran normalnya.
Ini membuat pendinginan menjadi berkurang.
- Gejala
• Tekanan pada
sisi tekanan rendah meningkat dan pendinginan menjadi berkurang (Tekanan pada
sisi tekanan tinggi menunjukkan nyaris tidak ada perubahan).
- Penyebab
• Ada kerusakan pada katup ekspansi.
- Perbaikan
• Periksa dan perbaiki kondisi instalasi dari tabung heat
sensing
Referensi :
1. Automotive
Handbook, Robert Bosch Gmbh, Stuttgart. 2000
2. Gerigk, Bruhn,
Danner, Kraftfahrzeugtechnik, Westermann, Braunschweig, 1993.
3. Gerschler, Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik, Europa
Lehrmittel, Stuttgart, 1984.
4. Sumber : Moch. Saiful Rokim, ST. MT. Widyaiswara
PPPPTK BOE Malang
0 komentar:
Posting Komentar